Halaman

Jumat, 08 Juni 2012

Misteri FUR ELISE, karya fenomenal Beethoven

Namaku Elisa,
Umurku baru 13 tahun,,
Aku cintaaaa banget sama piano,,
Aku tinggal di London,,
Selain piano, aku gak bisa melepaskan boneka teddy bear hadiah dari kakak kelasku james.
James adalah seorang murid SMA,, dia pacar kakakku Elena.
Aku menderita penyakit kelainan jantung,,,
tapi gak ada yang tahu soal ini selain keluargaku,, ,
aku sebetulnya mencintai orang yang sama dengan kakakku,, yaitu James,,,
Tapi ga ada satupuuuuun yang tahu selain pianoku, tempat curahan hatiku.
Aku sadar,, umurku ga lama lagi,, umurku udah gak panjang,,
apalagi ga ada yang ngerawat aku di rumah,,
aku hanya tinggal dengan kakakku yang cuek,,,
aku memang orang kaya,,,
tinggal di rumah yang seperti kastil mewah,,,
tapi itu ga bisa mnghadirkan kebahagiaan, ,,
rumah yang kotor,,
pembantu tidak ada yang tahan satupun,, entah mengapa,,
mereka bilang ada hal aneh dan ada perempuan misterius yang selalu menghantui mereka,,
yang selalu mengikuti aku kemana aku pergi,, terkecuali saat malam,,
jka semua tertidur lelap,, ia pergi dari belakangku dan menghantui seisi rumahku,,,
hingga suatu saat,,,
entah mengapa aku bermimpi, jemariku menari sendiri di atas piano,
memainkan lagu fur elise dengan lancar dan tanpa salah sedikitpun, padahal aku tdak bisa memainkannya,
aku bangun dari tidurku,
jam berdentang 12 kali menandakan pukul 12 malam.
Kakakku masuk ke kamarku,,
ia mencurigai boneka teddy bear kesayanganku, ,
ia merusaknya dan akupun menangis,,
aku tak bisa menahannya,, sehingga,,,,
aku dibawa ke pianoku,,
aku disuruh duduk dan memainkan fur elise,,
hal yang sama terjadi,,
jemariku bergerak dan menari sendiri di atas pianoku,,,
lantas aku kaget,, tiba" kakakku memegang pisau,,,
ia ingin memotong jemariku karena kecemburuannya dan saking curiganya terhadap aku,,
dia bilang aku pembawa sial dan susah,,
kupejamkan mataku dengan jemari yang masih saja menari,,,
tapi entah mengapa tiba tiba kakakku terkapar jatuh di lantai dan
MENINGGAL,,,
kini aku melihat sosok perempuan pengganggu itu,,
tak dapat kupercaya ia adalah arwah perempuan yang tinggal dalam pianoku,,
jemariku berhenti,,
perempuan itu membawakan teddy bearku yg sudah rusak,,
ia bilang itu adalah teddy bear kematian,,
selama teddy itu ada di rumah seseorang,,
perempuan setan itu juga ada di rumah pemilik teddy bear itu,,,
itulah sebabnya James memberikannya padaku,,,
Kebetulan juga ia adalah arwah pianis,,
jadi setelah ia melihat pianoku,,
ia tinggal didalam pianoku untuk menggerakan jemari setiap orang,,
ia dendam kepada setiap orang yang tidak bisa memainkan fur elise,,,
Dalam sekejap hilanglah nyawa Elisa,,
dan kini rumah berpenghuni arwah pianis misterius itu,,
tidak pernah ada yg masuk setlah kematian Elisa,,,
Kini Elisa juga menjadi arwah penasaran yang tinggal di dalam piano
menggantikan arwah pianis yang telah pergi ke piano piano lainnya,,
mencari orang yang tidak bisa memainkan fur elise,,,


Tidak begitu banyak musik-musik klasik yang mampu membuat para pendengarnya terlena akan kesyahduan lagu tersebut. Seiring semakin berkembangnya industri musik , mungkin musik klasik lebih kalah populer jika dibandingkan dengan musik pop,rock,jazz dll. Namun di antara yang sedikit itu, saya sangat meyakini Fur Elise adalah salah satu lagu yang masih sangat banyak dicintai oleh sejumlah kalangan karena keindahan nada-nada lagunya. Komposisi lagu ini begitu terkenal berkat nada awalnya yang begitu melegenda yang ditulis oleh seorang komponis besar Ludwig van Beethoven yang tuna rungu, Fur Elise adalah komposisi musik yang luar biasa, baik bagi para penikmat maupun pemain.

Dibalik kepopuleran lagu tersebut banyak kisah yang tersimpan di dalamnya. Muncul banyak pertanyaan akan siapa sebenarnya sosok Elise yg dijadikan judul utama oleh Beethoven ini,apakah dia seseorang yang begitu spesial sehingga membuat Beethoven mengabadikan namanya ke dalam sebuah alunan nada yg begitu indah.

Sebelum lebih jauh membahas mengenai lagu ini akan sedikit lebih baik jika kita tahu sedikit siapa sosok Beethoven yang begitu melegenda itu sebenarnya. 

Ludwig van Beethoven (dibaptis 17 Desember 1770 di Bonn, wafat 26 Maret 1827 di Wina) adalah seorang komponis musik klasik dari Jerman. Karyanya yang terkenal adalah simfoni kelima dan kesembilan, dan juga lagu piano Fur Elise. Ia dipandang sebagai salah satu komponis yang terbesar dan merupakan tokoh penting dalam masa peralihan antara Zaman Klasik dan Zaman Romantik. Semasa muda, ia adalah pianis yang berbakat, populer di antara orang-orang penting dan kaya di WinaAustria, tempatnya tinggal. Namun, pada tahun 1801, ia mulai menjadi tuli.


Ketuliannya semakin parah dan pada 1817 ia menjadi tuli sepenuhnya. Meskipun ia tak lagi bisa bermain dalam konser, ia terus mencipta musik, dan pada masa ini mencipta sebagian karya-karyanya yang terbesar. Ia menjalani sisa hidupnya di Wina dan tak pernah menikah. 

Seperti komposer lain, Ludwig van Beethoven jarang memberi nama hasil komposisinya dengan menggunakan nama sendiri. Kebanyakan komposer klasik punya nama sendiri untuk hasil karyanya, penamaan karya para komposer terinsipirasi dari musik yang dimainkan dan nada kunci di mana karya mereka dimainkant. Nama lain dari lagu Für Elise adalah 'Klavierstücke' (Woo 59) yang secara harfiah diterjemahkan menjadi 'piano piece' dari Jerman. 


Jika anda pernah melihat partitur aslinya, pada partitur itu tertulis Fur Elise, Bagatelle in A minor, WoO 59. Bagatelle, maksudnya pendek dan berprogresi secara tidak terduga. Fur Elise dimulai dengan nada-nada yang lembut, mengalun, melenakan di bagian pertama kemudian terpecah menjadi progresi yang mengejutkan dan tak terduga di bagian kedua dan ketiga.

Bentuk komposisi seperti ini dinamakan rondo. Dalam rondo, tema pertama dimainkan, kemudian tema kedua diperkenalkan dan dikembangkan. Sebelum tema ketiga masuk, komposisi kembali lagi ke tema pertama dan akhirnya diakhiri kembali di tema pertama setelah melalui tema ketiga yang tak terduga.


A minor 
tentu saja adalah kunci dasar yang dimainkan. Dalam musik modern, tanda kunci (key signature) A minor tidak terlalu dikenal karena nada dasar ini sama saja dengan nada dasar C yang terkenal. A minor adalah bentuk sedih dari tangga nada C mayor.

WoO 59
, ini seperti tanda air yang saya tulis dalam setiap karya seorang fotografer. O adalah opus (bahasa Latin) yang kira-kira berarti karya. Masalahnya, Beethoven hanya menomori karyanya hanya untuk karya-karya besar dan penting saja seperti misalnyagrand symphonies atau piano sonata. Karya yang lebih kecil seperti Fur Elise ini tidak memiliki nomor opus/karya, sehingga orang memberikan tanda untuk Fur Elise sebagai WoO: tanpa nomor karya.

Misteri yang tersimpan


Pertanyaan yang sangat menarik tentu saja untuk mengetahui siapa Elise dalam komposisi ini. Beberapa ilmuwan menyatakan bahwa Elise adalah kekeliruan — seharusnya adalah Fur Therese – karena buruknya tulisan tangan Beethoven. Parapeneliti Beethoven tidak tahu siapa sebenarnya Elise yang dimaksud. Teori yang terkenal mengatakan bahwa pada mulanya karya tersebut berjudul “Für Therese”. Therese yang dimaksud adalah Therese Malfatti von Rohrenbach zu Dezza (1792-1851), wanita yang ingin dinikahi Beethoven tahun 1810. Sayangnya, ia menikahi pria lain sebelum Beethoven menyatakan perasaan cinta kepadanya. Ia adalah puteri dari saudagar dari Wina, Jacob Malfatti von Rohrenbach (1769-1829). Sampai masa meninggalnya, Beethoven tidak pernah menikah dengan wanita lain. Ketika karya tersebut dipublikasikan tahun 1865, penemunya, Ludwig Nohl, salah menyalin judulnya sehingga menjadi “Für Elise”. Autographnya hilang.


Melodi pembuka Fur Elise yang terkenal menjadi petunjuk inisial wanita yang dicintai Beethoven. Melodinya dimulai dengan nada E - D# - E, atau enharmoninya E - E - E, dibaca E - Es - E, huruf yang menjadi nada lagu dari nama ThErESE atau bahkan EliSE.

Pada tahun 2009 seorang peneliti Beethoven bernama Klaus Martin Kopitz membuat klaim bahwa "Elise" mungkin adalah julukan bagi penyanyi opera yang bernama Elisabeth Röckel seorang komposer yang bertemu dengan Beethoven beberapa tahun sebelum komposisi ini diciptakan. Dikisahkan bahwa Rockel sangat menikmati persahabatannya dengan Beethoven namun kemudian dia menikah dengan teman sekaligus saingan Beethoven yakni Johann Hummel Nepomuk. Ia menemukan sejumlah catatan di St Stephen's Cathedral di Vienna, menyatakan bahwa Röckel memang mungkin telah dikenal sebagai "Elise" setidaknya di kalangan masyarakat Wina. Menurut Kopitz, catatan yang tertera di gereja pada saat pembaptisan anak pertama Röckel pada tahun 1814 sang anak diberi nama Maria Eva Elise.


Dalam teori lain dijelaskan bahwa nama Elise sendiri digunakan sebagai sebuah istilah umum untuk pengganti kata "Sayang", jadi bisa disebutkan bahwa nama Elise digunakan sebagai panggilan sayang oleh sebagian orang termasuk digunakan pula oleh Beethoven. Namun ternyata hal ini tidak di dukung klaim yang membebenarkan teori ini, sejarah dedikasi seorang Beethoven dikatakan tidak membuktikan bahwa dia seorang yang romantis yang menggunakan istilah-istilah seperti ini. Apakah Elise adalah sebuah kesalahan atau tidak belum diketahui sampai saat ini, atau ia dikenal sebagai seorang wanita yang membuat Beethoven terinspirasi untuk membuat karya fenomenal ini.


Andai tulisan itu memang benar Elise, bukan Therese, atau ternyata Elise itu benar seorang Therese, atau bahkan toeri baru mengenai siapa Elise itu adalah sebuah kebenaran yang sesungguhnya, Elise akan selalu menjadi misteri yang akan menghidupkan imajinasi para penikmat musik klasik.

Bahkan saat lagu itu didengarkan dan memainkan bagian pertama Fur Elise, saya bisa membayangkan seorang wanita cantik bernama Elisa yang begitu mempesona laki-laki. Ketika bagian akhir dimainkan, terbayang sebuah kesedihan dari sebuah kisah cinta yang tak terbalas, sebuah kesedihan yang memadamkan sebuah harapan akan cinta yang bersambut, dan cinta itu berakhir dalam sebuah kesedihan.
 

Itulah Fur Elise di dalam imajinasi dunia saya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar